Imam Malik رحمه الله telah berkata : كُلُّ خَيْرٍ فِي إتِباَعِ مَنْ سَلَف وَ كُلُّ شَرٍّ فِي إبْتِداَعِ مَنْ خَلَفِ

“Setiap kebaikan adalah apa-apa yang mengikuti para pendahulu (salaf), dan setiap kejelekan adalah apa-apa yang diada-adakan orang kemudian (kholaf)"

Sabtu, 12 Mei 2012

Tangisan Seorang Muslim

Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:

"Barangsiapa yang ilmunya membuat dia menangis, maka dia seorang yang alim."

Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur'an dibacakan
kepadanya, mereka menyungkurkan muka mereka sambil bersujud." (Al-Isra: 107)

Dan Allah berfirman:
"Apabila dibacakan ayat-ayat Ar Rahman (Dzat yang Maha Pemurah) kepada mereka, maka mereka
menyungkur dengan sujud dan menangis." (Maryam: 58) (Mawa'izh lil Imam Sufyan Ats-Tsauri, hal.
132-133)

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:

"Andai seseorang menangis pada sekumpulan manusia karena takut kepada Allah, niscaya mereka
dirahmati semuanya."

"Tidak ada satu amalanpun kecuali ada timbangannya yang jelas kecuali menangis karena takut
kepada Allah. Allah tidak membatasi sedikitpun nilai dari setiap tetes air matanya."

Dan beliau juga berkata: "Tidaklah seseorang menangis kecuali hatinya menjadi saksi akan
kebenaran atau kedustaan dia." (Mawa'izh lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 109)

Abdul Karim bin Rasyid rahimahullah berkata:

Aku pernah berada di majelis Al-Hasan Al-Bashri, kemudian ada yang menangis dengan
mengeraskan tangisannya. Maka Al-Hasan berkata: "Sesungguhnya sekarang setan telah membuat
orang ini menangis." (Mawa'izh lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 152)

Al-Imam Fudhail bin 'Iyyadh rahimahullah berkata:

"Menangis itu bukanlah dengan tangisan mata (saja). Akan tetapi dengan menangisnya hati.
Sungguh, ada seseorang yang terkadang kedua matanya menangis sementara hatinya mengeras.
Karena tangisan seorang munafik adalah dengan kepalanya bukan dengan hatinya." (Mawa'izh lil
Imam Al-Fudhail bin 'Iyyadh, hal. 54)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar