Imam Malik رحمه الله telah berkata : كُلُّ خَيْرٍ فِي إتِباَعِ مَنْ سَلَف وَ كُلُّ شَرٍّ فِي إبْتِداَعِ مَنْ خَلَفِ

“Setiap kebaikan adalah apa-apa yang mengikuti para pendahulu (salaf), dan setiap kejelekan adalah apa-apa yang diada-adakan orang kemudian (kholaf)"

Sabtu, 12 Mei 2012

Seorang Penasehat Tidak Berarti Ma’shum

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, berkata:

"Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasehati kalian, dan bukan berarti aku orang terbaik
di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah
banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna,
tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang
muslim tidak memberi nasehat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang
sempurna, niscaya tidak akan ada pemberi nasehat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau
memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah Azza wa Jalla,
tidak ada yang mengajak untuk tata kepada-Nya, tidak pula melarang untuk memaksiati-Nya.
Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada
sebagian yang lain, niscaya hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan
dari kelalaian serta aman dari lupa dan kekhilafan. Maka terus-meneruslah berada pada majelismajelis
dzikir (majelis ilmu), semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni kalian. Bisa jadi (ada) satu
kata yang terdengar (di sana) dan kata itu merendahkan (diri kita) namun sangat bermanfaat (bagi
kita). Bertakwalah kalian semua kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benar takwa dan
janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim."

Pada suatu hari beliau rahimahullah pergi menemui murid-murid beliau dan mereka tengah
berkumpul, maka beliau rahimahullah berkata: "Demi Allah Azza wa Jalla, sungguh! Andai saja salah
seorang dari kalian mendapati salah seorang dari generasi pertama (umat ini) sebagaimana yang
telah aku dapati, serta melihat salah seorang dari Salafush Shalih sebagaimana yang telah aku lihat,
niscaya di pagi hari dia dalam keadaan bersedih hati dan pada sore harinya dalam keadaan berduka.
Dia pasti mengetahui bahwa orang yang bersungguh-sungguh dari kalangan kalian (hanya) seperti
orang yang bermain-main. Dan seorang yang rajin dari kalangan kalian (hanya) serupa dengan
orang yang suka meninggalkan. Seandainya aku ridha terhadap diriku sendiri pastilah aku akan
memperingatkan kalian (dengannya), akan tetapi Allah Azza wa Jalla Maha Tahu bahwa aku tidak
senang terhadapnya, oleh karena itu aku membencinya."

(Mawa'izh lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 185-187)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar