Kegombalan di Kalangan Pemuda dan Pemudi Islam
Nih dia yang ditunggu-tunggu. Hehehe…
Hal
yang sangat menarik salah satunya adalah menyimak romantika di dunia
aktivis dakwah. Di antara sebegitu banyak yang memiliki komitmen
perjuangan, ada juga beberapa yang suatu saat kadang tergelincir pada
jebakan interaksi ikhwan-akhwat. Karena memiliki amanah yang sama,
sesama pengurus harian lembaga, atau berada dalam satu bidang, bisa juga
dalam satu kepanitiaan, membuat interaksi kerja menjadi lebih intens.
Intensitas
hubungan kerja itu suatu saat dapat menumbuhkan benih-benih simpati
atau bahkan cinta di antara ikhwan dan akhwat. Hal ini bisa jadi
fenomena yang wajar, karena cinta kepada lawan jenis itu fitrah manusia,
katanya. =====Tapi meski fitrah, tetap aja ada resikonya, terutama pada
keikhlasan beramal, sehingga bila ada bibit riya’ dan ujub bisa
menghanguskan pahala yang seharusnya didapat. Namun jika ternyata tidak
dapat mencegah adanya perasaan seperti itu, ya harus berusaha menjaga
keikhlasan, dan tetap simpati (simpan dalam hati). Apabila perasaan itu
telah mewujud pada realisasi amal, baik lisan maupun perbuatan, maka tak
ayal akan terjadi juga gombalisasi di sini.
Sering seseorang
ingin mengekspresikan atau menyampaikan perasaannya yang sedang
membuncah karena cinta. Bagi aktivis dakwah, hal seperti ini mustinya
disimpan rapat-rapat dalam lubuk hatinya, jangan sampai si “dia”
memergoki adanya perasaan itu. Gengsi dong!! Namun suatu saat pertahanan
itu bisa jebol manakala perasaan itu makin menjadi-jadi sedang keimanan
dalam kondisi menurun. Maka lahirlah sebentuk perhatian pada si “dia”,
baik berupa nasehat, tausiyah, pujian, menanyakan sesuatu (baik tanya
beneran atau pun pura-pura bertanya hayoo…) atau sekadar menanyakan
kabar. Entah itu lewat SMS, telpon, saat chatting, via e-mail … bisa
juga dalam rapat koordinasi.
Dari pengamatan, yang paling banyak
terjadi adalah adanya gombalisme via SMS, kita sebut saja sebagai SMS
gombal. Kita simak contoh SMS-SMS ini….“Aslm. Apa kbr? Ukhti, ana
sungguh kagum dgn semangat anti. Amanah anti di mana-mana namun semuanya
bisa tetap tawazun. Anti benar-benar mujahidah tangguh. Tetep semangat
ya Ukhti!”
“Salut sama Ukhti! Anti sungguh militan. Hujan deras
seperti itu datang rapat dgn jalan kaki. Jaga kesehatan ya. Ana nggak
rela klo Anti sampai jatuh sakit…”
Akhwat: “Aww. Apa kabar? Akhi,
sedang ngapain nih? Sudah makan belum? Jangan sampai lupa makan
ya..”Ikhwan: “Www. Alhamdulillaah, menjadi jauh lebih baik setelah Anti
SMS ^_^. Ane sedang memikirkan seorang bidadari dunia yang begitu anggun
mempesona. Hmm… ane belum makan, tapi dah gak terasa lapar klo ingat
sama Anti…”(Halah… gombal semua tuh!!!)
Ada yang lebih parah nih … kayak gini:“Aww. Wah .. Anti makin terlihat anggun dengan jilbab biru tadi…”
“Assalaamu ‘alaikum. Apa kbr? Lama nggak kontak ya. Ane kangen ma suara Anti…”
“ … Ane janji akan menikahi Anti setelah lulus nanti ….”
Oh
.. NOOOOOOOOOOOO!! Aneh-aneh aja isi SMS-nya. Mungkin lebih banyak lagi
SMS-SMS aneh lainnya yang belum terdeteksi. Hmm.. bagaimana reaksi si
penerima? Ya bervariasi, ada yang cuek saja, ada yang merasa risih, ada
yang membalas biasa, ada yang bertanya-tanya bin penasaran, ada juga
yang suka dan berbunga-bunga, ada yang kemudian menaruh harapan. Kita
simak penggalan berikut…
Pada dini hari sekitar pukul dua pagi,
suara berisik nada SMS membangunkan seorang akhwat dari perjalanan
tidurnya. SMS dari siapa nih malam-malam gini, pikirnya. Serta merta dia
buka SMS-nya, hah… dari seorang ikhwan, bunyinya:”Wahai Ukhty, segera
terjagalah dari mimpi indahmu, bangunlah dari peraduanmu, basuhlah wajah
dan anggota tubuhmu agar bersinar di hari kemudian, bersujud dan
bersimpuhlah kepada Allah, agungkanlah Asma-Nya. Niscaya Allah akan
meridhoi langkah kita dan mengabulkan cita dan harapan kita.”
Sang
akhwat tertegun, ngapain malam-malam begini si ikhwan itu ngirim SMS,
kurang kerjaan aja. Dasar, sok perhatian! Namun tanpa sadar jari-jari
lentik akhwat itu mengetik balasan:“Jazakallah khairan, Akh. Jangan
kapok tuk sering ngingetin ane ya…”Nah lo!!
Coba dirasa-rasakan,
apa SMS-SMS semacam itu tidak beresiko? Bagus sih sepertinya,
membangunkan untuk sholat tahajud … tapi efek sampingnya bisa
menimbulkan penyakit-penyakit hati. Bikin merajalelanya VMJ (Virus Merah
Jambu). Waa.. kalau virus yang satu ini menyebar, bisa repot. Sulit
nyari vaksin atau anti virusnya.
Makanya… ingat, penyebab awal
perlu dicegah, yakni adanya gombalisasi. Kalau si gombal dah nyebar,
maka sedikit banyak korban bisa berjatuhan. Baik ‘lecet-lecet’ ringan
maupun ‘luka’ berat. Bahkan nanti gak hanya berdampak pada hati, tapi
juga fisik. Lha bayangin aja … kalau jadi gak enak makan, gak nyaman
tidur karena tiap mau makan .. ingat dia, mau tidur … ingat dia, mau
ngapain aja ingat dia, apa gak lama-kalamaan bisa kurus tuh? Trus …siapa
korbannya? Siapa lagi kalau bukan kaum wanita/akhawat. Mestinya paham
dong gimana fitrah perasaan mereka. Mereka seneng dan suka bila diberi
perhatian … bisa berbunga-bunga hatinya. Dan tipe cinta mereka
(kebanyakan) adalah jatuh cinta sekali yang dibawa sampai mati, kayak
Nurul dalam novel AAC itu loh… Trus mereka juga mudah berharap. Nah tuh …
coba pikir kalau sampai mereka jatuh cinta, kemudian sampai berharap.
Jika kemudian cinta dan harap itu tidak kesampaian, apa nggak sakiiiit
banget nanti? Apa tega, mendholimi mereka seperti itu?
So,
khususnya bagi para ikhwan, jaga diri, jaga hati, jaga gengsi. Jangan
asal kirim SMS, lebih-lebih SMS gombal bin murahan. Juga .. jangan asal
balas SMS, apalagi dengan SMS gombal. Ini nih contoh balasan yang
ngegombal….Akhwat : “Ane pengin rihlah, ke syurga …”Ikhwan : “Ukhty, ke
mana pun Anti mau pergi, saya akan bersedia menemani, meski taruhannya
jiwa ini …” (He..he..he.. peace Ukhti ^_^ )Nah!! Dasar gombal! Jaga
gengsi dong. Ini nih…. Barisan kata berikut mungkin bisa menggambarkan
ikhwan yang nggak mau nggombal.
Karena Aku Mencintaimu
Wahai
Ukhty…Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamuKarena aku
mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmuKarena aku mencintaimu,
aku tak ingin menyakitimu
Karena cintaku padamu,Tak akan
kubiarkan cermin hatimu menjadi buramTak akan kubiarkan telaga jiwamu
menjadi keruhTak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan
pecah
Karena cinta ini,Ku tak ingin mengusik ketentraman
batinmu,Ku tak ingin mempesonamu,Ku tak ingin membuatmu simpati dan
kagum,Atau pun menaruh harap padaku.
Maka biarlah…Aku bersikap
tegas padamu,Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,Biarkan aku
bersikap dingin,Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,Bahkan membenciku
sekali pun, tidak masalah bagiku….
Semua itu karena aku mencintaimu,Demi keselamatanmu,Demi kemuliaanmu.
So,
sekali lagi bagi para ikhwan, jangan jualan gombal, jangan obral janji.
Gak usah deh sok perhatian, terlebih lagi bilang suka atau cinta. Bisa
fatal tuh akibatnya! Mau jadi orang dholim?? Tegaskan semenjak sekarang,
hal seperti itu tabu kalau belum nikah. Kalau dah nikah sih …
puas-puasin aja bilang cinta seratus kali sehari ama istrinya. Sampai
dhower deh, terserah! ^_^
Bagi para akhwat, hati-hati binti
waspada Ukh … jangan mudah digombali. Jangan percaya dengan kata-kata
suka, cinta atau janji-janji. Jangan mudah menambatkan hati, jangan
mudah berharap. Stay cool, calm, confident. Perisai izzahmu harus tetap
kokoh. Antum tidak suka terombang-ambing kan? Antum lebih suka pada
kepastian kan? Makanya jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal
yang konkrit, sebelum ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan
mengkhitbah Antum dengan datang ke orang tua Antum. Itu … baru deh, oke.
Waspadalah …waspadalah …
SO SEMUANYA …. WASPADAI ARUS GOMBALISASI!!!
(Afwan jiddan jika ada yang tersinggung…!!!! Just intermezzo… ^__^)
saya kira ini bukan intermezzo... emang fakta membiktikan... makasih banyak...
BalasHapus