Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Jubair al-Asadi al-Kufi, yang mempunyai julukan “Abu Abdillah”,
Ia seorang ahli fiqh, pembaca al-Qura’an yang fasih dan ahli ibadah.
Sufyan ats-Tsauri lebih mendahulukannya dari pada Ibrahim an-Nakha’I, ia
berkata:” Ambilah tafsir dari empat orang, yaitu dari Sa’id bin Jubair, Mujahid, Ikrimah dan adl-Dlahhak”.
Ibnu
Jubair pernah menulis untuk Abdullah bin Utbah bin Mas’ud ketika
Abdullah menjadi Qodli di Kuffah. Sesudah itu ia menulis untuk Abi
Burdah bin Abi Musa.
Sa’id
bin Jubair meriwayatkan dari Abdullah bi az-Zubair, Anas bin Malik, Abu
Sa’id al Qudri, dari mereka ini hadits-haditsnya Musnad. Namun, Ia
tidak mendengar langsung dari Abu Hurairah, Abu Musa al-Asy’ari, Ali,
Sayiidah Aisyah. Jadi semua riwayatnya dari mereka adalah Mursal.
Mengenai hal ini Yahya bin Sa’id berkata:” Hadits-hadits Mursal Sa’id lebih aku sukai dari pada hadist-hadist Mursal Atha’”.
Yang
meriwayatkan hadits dari Sa’id bin Jubair antara lain: al-Amasi,
Mansyur bin al-Mu’tamir, Ya’la bin Hakim,ats-Tsaqafi, dan Simak bin
Harb.
Maimun bin Mahran berkata:” Sa’id bin Jubair meninggal dunia, saat orang orang membutuhkan ilmunya”.
Ia wafat pada tahun 95 H di Kuffah.
Disalin dari Biografi Sa’id bi Jubair dalam Thabaqat Ibn Sa’ad 6/178, Tahdzib at Tahdzib Ibn Hajar 4/11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar