Imam Malik رحمه الله telah berkata : كُلُّ خَيْرٍ فِي إتِباَعِ مَنْ سَلَف وَ كُلُّ شَرٍّ فِي إبْتِداَعِ مَنْ خَلَفِ

“Setiap kebaikan adalah apa-apa yang mengikuti para pendahulu (salaf), dan setiap kejelekan adalah apa-apa yang diada-adakan orang kemudian (kholaf)"

Rabu, 02 Mei 2012

Selamatkanlah Putri-Putri Kalian..! (bag.III)



(Khutbah Kedua)
Segala puji bagi Allah dan segala syukur kepada Allah atas taufik-Nya yang menyeluruh. Dan aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang haq kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya semoga Allah senantiasa memberi sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya serta para Sahabatnya, para penunjuk jalan bagi manusia dan pelita-pelita dalam kegelapan.
Para tuan sekalian,
Bertakwalah kepada Allah, dalam sikap cemburu terhadap kehormatan dan kemuliaan kalian. Karena ia adalah sesuatu yang paling mahal, dan milik yang paling berharga. Dengannyalah dibedakan antara orang-orang mulia dan orang-orang rendahan, orang-orang terhormat dan orang-orang hina. Maka janganlah kalian lalai dalam rasa cemburu kalian terhadap para wanita kalian. Jangan kalian serahkan tali kendali urusan kalian kepada para penyeru kesesatan dan penyimpangan. Sebab mereka akan hanyut bersama para wanita kalian ke dalam jurang. Kalau rasa malu seorang pemudi telah hilang, maka apa yang tersisa padanya?
[Akan kujaga kehormatanku dengan hartaku, takkan kukotori
Tidak ada gunanya harta kalau kehormatan tlah ternodai
Harta yang hancur bisa kudapat lagi
Kehormatan yang rusak tak mungkin kembali]
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pun cemburu. Dan kecemburuan Allah itu adalah ketika seseorang melakukan apa yang Allah haramkan. Sebagaimana yang terdapat dalam hadis shahih. Maka cemburu itu adalah termasuk sifat terpuji. Siapa yang memiliki kecemburuan, akan semakin tinggi kedudukannya. Dan siapa yang kehilangan rasa cemburu, ia akan menjadi seperti barang tak berharga. Sa’ad bin ‘Ubaadah berkata: “Kalau aku lihat ada seorang laki-laki bersama istriku, maka akan aku pukul laki-laki itu dengan pedangku tanpa ampun”. Perkataan ini pun sampai kepada Rasulullah shollallahu’alayhiwasallam. Maka beliau berkata: “Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa’d? Sesungguhnya aku lebih cemburu dari Sa’d. Dan Allah lebih cemburu dariku”.
Ali rodhiyallaahu’anhu pernah mengirimkan surat kepada salah satu kota, untuk berbicara kepada para penduduknya. Ia menulis: “Telah sampai kepadaku kabar bahwa perempuan-perempuan kalian berdesak-desakan di pasar dengan orang-orang kafir non-arab!! Tidakkah kalian cemburu?! Sungguh tidak ada kebaikan pada orang yang tidak punya rasa cemburu”. Bagaimana kalau beliau melihat keadaan kita dan sudah sampai sejauh mana kita sekarang ini.
Dan salah satu kisah sejarah waktu dulu yang pernah diceritakan kepada kami, dan masih tetap terus teringat. Ada seorang wanita yang datang kepada salah seorang hakim. Wanita ini mengajukan klaim pada suaminya bahwa suaminya itu memiliki hutang maskawin sebesar 500 dinar. Sang suami pun mengingkari bahwa dia memiliki hutang. Maka hakim berkata: datangkanlah saksi-saksimu untuk menunjuk wanita itu dalam kesaksian mereka. Maka sang suami menghadirkan para saksi. Hakim berkata kepada salah seorang dari mereka: “Lihatlah kepada wanita itu, untuk kau tunjuk dalam kesaksianmu”. Sang suami pun bangkit berdiri dan berkata: “Apa yang kalian inginkan dengannya (istriku -pent)? Dijawab: “Si saksi haruslah melihat wajah istrimu agar pengenalannya atas istrimu itu sah”. Laki-laki itupun dikuasai ketinggian harga dirinya, dan kecemburuan terhadap istrinya pun bangkit. Dia berteriak di depan orang banyak. “Sungguh aku bersaksi kepada hakim bahwa aku berhutang mas kawin itu kepada istriku. Tapi istriku jangan sampai menampakkan wajahnya”. Sang istri pun berkata: “Dan aku bersaksi bahwa aku merelakan maskawinku, karena kecemburuannya terhadapku dengan tidak diperlihatkannya wajahku!”.
Semoga Allah merahmati mereka.
Betapa jauhnya mereka dari orang-orang di zaman sekarang ini. Orang-orang yang telah lepas dari rasa malu dan kehilangan rasa cemburu. Sehingga perempuan-perempuan mereka pun keluar dengan memperlihatkan wajah, kepala, tangan dan betis. Dan mereka mengaku-ngaku sebagai orang-orang pencemburu!
Para tuan sekalian, awaslah terhadap apa yang hendak diperbuat terhadap kalian. Janganlah teriakan-teriakan keji dari para westernis yang sekuler dan munafik itu sampai memfitnah kalian. Teriakan-teriakan yang tersebar dan beredar di media-media informasi. Apakah kalian tahu apa yang mereka inginkan terhadap kalian? Mereka ingin menjarah kehormatan dan keiffahan yang kalian nikmati dan telah hilang dari mereka.
Salah seorang wanita tak bermoral menyerukan pendirian tempat-tempat disko bagi para pemuda dan pemudi untuk bersenang-senang. Sesungguhnya mereka dengki terhadap kalian dengan hijab dan rasa malu yang tidak lagi mereka miliki. Sehingga mereka ingin agar kalian sama dengan mereka. Utsman berkata: “Seorang wanita pezina itu ingin sekali kalau semua wanita adalah pezina”. Mereka ingin menghancurkan kalian dengan komentar-komentar mereka yang menghina hijab, dan menghina orang-orang yang berpegang teguh dengan agama ini sebagai orang-orang terbelakang, agar kalian merasa rendah diri di hadapan seruan-seruan mereka. Kemudian kalian serahkan kendali kepemimpinan kepada mereka. Lalu kalian pun jatuh bersama mereka ke dalam jurang. Mereka ingin merampas putri-putri kalian dan bersenang-senang dengan mereka. Karena mereka iri terhadap penjagaan dan sikap terhormat kalian.
Aku sampaikankan seruanku ini kepada setiap laki-laki, agar ia bertakwa kepada Allah, dan bersikap cemburu terhadap para mahromnya. Dan dengarkanlah apa yang dikatakan oleh seorang wanita yang menyesal setelah kehilangan keiffahan dan kehormatannya. Ia berkata: “Tidak ada seorang wanitapun yang lalai menjaga kehormatannya, kecuali hal itu adalah akibat dosa seorang laki-laki yang lalai menunaikan kewajibannya”.
Sesungguhnya orang-orang munafik dan sekuler menaruh dengki terhadap kehormatan kalian. Mereka bertanya-tanya dengan penuh penyesalan: mengapa cuma mereka? yaitu, yang bisa sedemikian rupa menjaga kehormatan? Bukankah termasuk kebodohan dan kerendahan, seorang perempuan yang keluarganya adalah teladan kemuliaan dan simbol keberanian, tapi ia sendiri tidur sebagai seorang pelacur di hadapan para anjing itu?
Bersungguh-sungguhlah dalam menjaga kehormatan kalian. Jangan biarkan perempuan-perempuan kalian terkena fitnah, lalu kalian meminta sesuatu yang mustahil kepada mereka. Jangan engkau tempatkan dia di hadapan para lelaki, kemudian engkau berkata: tahanlah dirimu!
Tunjukkan kepadaku seorang laki-laki dari kalian yang bisa menahan nafsunya di depan seorang wanita yang ia suka. Maka aku akan percaya bahwa ada seorang wanita yang bisa menahan nafsunya di depan seorang laki-laki yang selalu berbaur dengannya dan ia cenderung terhadap laki-laki tersebut.
Kalau kalian tidak mampu melakukannya, maka ketahuilah bahwa para wanita lebih tidak mampu lagi.
Saudariku,
Di zaman sekarang yang segala sesuatunya telah berubah, dan tidak ada lagi moral yang tersisa di sekian banyak tempat kecuali hanya bekasnya saja, dan di mana kita telah kehilangan banyak pemuda yang memiliki kecemburuan karena telah membatunya perasaan mereka, juga di mana kita telah kehilangan banyak pria-pria kesatria karena telah bengkoknya pemahaman mereka, dan di saat tidakadanya pengawas yang sungguh-sungguh menjaga agar jangan sampai mahrom-mahrom mereka dinodai, atau jangan sampai pagar-pagar mereka dipanjat orang, kami sampaikan panggilan ini kepadamu sebagai himbauan bagimu berkenaan dengan agama, penutup aurat dan rasa malumu.
Saudariku,
Di saat para pelaku keburukan telah mulai menjulurkan lidah mereka laksana ular, menyimpan hati serigala di antara tulang-tulang rusuk mereka dan mengenakan pakaian rubah.
Di masa yang penuh dengan fitnah dan bencana, disertai hilangnya para pria yang memiliki kecemburuan, jagalah dirimu baik-baik, berpegang teguhlah dengan hijabmu karena hijabmu adalah keiffahan dan hartamu yang amat mahal, maka jangan menyepelekannya.
Pacul-pacul penghancur begitu banyak! Mengepungmu dari segala penjuru. Maka hati-hati dan awaslah! Jangan sampai para penyeru kebejatan itu membunuh kita melaluimu dan jangan sampai mereka menikam kita dari jalanmu.
Wahai saudari kami, wahai kemuliaan kami, wahai simpanan kehormatan kami, berpegangteguhlah dengan keiffahanmu dan hijab syar’iymu di masa keterasingan ini. Jangan sampai banyaknya wanita yang meniru-niru para perempuan rendahan yang engkau lihat, membuatmu lemah. Karena engkau lebih mahal dan lebih tinggi. Engkau tidak ruwet, engkau tidak terbelakang, engkau tidak murahan.
Berapa banyak pria yang menjaga iffahnya sangat menginginkanmu menjadi istrinya, yang percaya kepadamu ketika ia keluar, yang bisa menitipkanmu sesuatu paling berharga miliknya. Dan berapa banyak para pria berandal yang tidak melihat perempuan rendahan itu kecuali hanya sebagai mainan sementara.
Wahai kekayaan kami yang begitu mahal, wahai simpanan keiffahan, wahai pribadi langka di masa orang banyak kehilangan sesuatu yang berharga! Wahai simbol keiffahan! Jangan resah dengan keterasinganmu! Karena keterasinganmu itu sesuatu yang terpuji dan akan hilang setiapkali engkau bertambah akrab dengan Allah.
Jangan engkau anggap perempuan rendahan itu bahagia!! Darimana kebahagiaan itu akan datang kepadanya, sedang ia sendiri tahu bahwa hasrat paling jauh para lelaki terhadapnya hanyalah agar ia sekedar menjadi seorang pacar.
Waspadalah terhadap para penyeru keburukan yang telah kehilangan milik paling bernilai seorang wanita. Mereka ingin menceburkanmu ke kubangan telah menenggelamkan mereka. Waspadailah setiap penyeru kebejatan dan klaim-klaim sesat mereka dengan nama apapun! Mereka ingin memanfaatkanmu!! Apakah kamu mau dengan hal-hal rendahan itu?
Awas, jangan sampai engkau ikut dalam rombongan mereka, dan jangan sampai engkau terjerat dalam tipu daya mereka. Waspadalah, wahai pribadi yang segenap ayah, putra dan saudara menegakkan kepala penuh bangga terhadapmu. Jangan buat kepala-kepala itu tertunduk malu dengan tidurnya engkau di pelukan pria bejat yang setelah itu ia membuat hina keluarga terhormatmu. Lihatlah kepada laki-laki yang berbangga telah dapat mempermainkanmu, wahai putri kemuliaan dan kehormatan! Sedang laki-laki itu, siapa dia? Duhai betapa rendah dan sedihnya. Tidak pantaskah kita meneteskan air mata atas kehormatan yang telah direndahkan dan kemuliaan yang digelincirkan?
Sesungguhnya ada sekelompok orang yang ingin mempermainkanmu. Dulu mereka tidak berhasil dengan para pendahulumu, walaupun hanya dengan pemikiran. Tapi bagaimana sekarang mereka bisa mempermainkanmu di atas meja-hidangan kejatuhan.
Jangan tertipu dengan suara-suara mereka yang meneriakkan pembebasan, pemberian hak-hak wanita, mereka tidak lain hanya ingin engkau bertabarruj, dan supaya engkau datang kepada mereka dengan sukarela, dan lisan keadaanmu seolah berkata: “Ini aku. Untukmu. Dan perbuatlah apa saja sekehendakmu tanpa batas”.
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (Q.S.4:27)
Jangan sampai mereka masuk kepadamu dari pintu keburukan. Karena tipudaya mereka amat banyak, dan taktik mereka sangat licik. Mereka telah terlatih dengan kebatilan sampai mereka menguasai selu-beluknya.
Kalau mereka berkata kepadamu: lepaslah hijab syar’iymu, tentu engkau tidak akan mau dan berteriak: hijabku, hijabku! Maka dari itu mereka masuk dengan perlahan-lahan seperti masuknya setan, maka tidakkah engkau bangkit sadar wahai saudariku?
Ketahuilah bahwa hijab itu adalah hiasan seorang wanita. Maka kalau engkau mengenakan hijab, kenakanlah ia karena Allah. Sebab ini adalah modal utama. Boleh jadi engkau akan diuji dengan seorang laki-laki hina yang dayuts!! Maka jangan engkau tanggalkan pakaian kehormatan dan harga diri untuk seorang dayuts yang sebenarnya bukan seorang pria.
Dan kalau engkau mengenakan hijab syar’iy karena Allah, dan untuk menjaga dirimu, maka kenakanlah ia sebagaimana yang Allah kehendaki. Jangan engkau membuat firnah dengan menyingkap hijabmu karena ia adalah modal utamamu. Ketahuilah, ketika engkau mengenakan hijab syar’iy, maka engkau mengenakannya karena taat kepada Tuhanmu. Oleh karena itu sudah sepantasnya, sedang keadaanmu sedemikian, engkau merasa bangga dan nyaman dengannya.
Tidakkah aneh, seorang wanita yang mutabarrijah bangga dengan tabarrujnya, sedangkan engkau tidak bangga dengan hijabmu? Pujilah Allah atas nikmat hijab syar’iymu dan atas kemampuanmu untuk mengenakannya. Berapa banyak wanita yang berharap mendapatkan nikmat ini tapi belum mendapatkan tawfiq untuk itu. Atau ia terhalangi oleh sebab-sebab yang di luar keinginannya.
Hiasilah jiwamu dengan ketakwaan sebagaimana engkau menghiasi zohirmu dengan hijab yang merupakan simbol wanita-wanita yang menjaga iffah mereka. Dan hati-hatilah jangan sampai arus zaman ini menggulungmu sebagaimana ia telah menghanyutkan wanita-wanita lain sehingga timur mereka menjadi barat, dan utara mereka menjadi selatan.
Waspadalah terhadap tabarruj yang dikaleng (dikiaskan dengan produk-produk seperti makanan/minuman yang dikemas dalam kaleng -pent) yang dinamakan penutup aurat, tapi tinggal nama saja. Dan yang disebut hijab, tapi tinggal sebutannya saja.
Saudariku,
Peristiwa-peristiwa yang  menyedihkan begitu banyak, hal-hal yang memedihkan perasaan tersebar di mana-mana, dan fitnah-fitnah begitu merajalela. Hati-hatilah jangan sampai engkau celaka. Karena dengan kecelakaanmu itu, celaka jugalah umat ini. Apakah engkau menyadari hal itu?
Ya Allah perbaikilah keadaan wanita-wanita kaum muslimin..
Ya Allah perbaikilah keadaan pemuda-pemuda kaum muslimin..
Ya Allah perbaikilah keadaan lelaki-lelaki kaum muslimin..
Ya Allah nyalakanlah dalam hati mereka bara api kecemburuan..
Ya Allah perbaikilah keadaan lelaki-lelaki kaum muslimin..
Ya Allah nyalakanlah dalam hati mereka bara api kecemburuan..
(Selesai)
Diterjemahkan oleh tim redaksi akhwat dari tautan: http://www.salemalajmi.com/main/play.php?catsmktba=138&pagecomment=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar